Senin, 19 April 2010

Wajah Indo di Televisi Indonesia

Pada masa sekarang, ketika kita baru saja membuka salah satu stasiun TV pastilah sangat memungkinkan untuk melihat wajah-wajah Indo bertebaran di TV. Mulai dari iklan TV, pembawa acara, artis, sinetron, penyanyi, dll. Mengapa hal itu banyak terjadi sekarang? Apakah ini fenomena baru di dunia pertelevisian Indonesia. mungkin hal itu tidak dapat dijawab oleh seorang kaum awam seperti saya, tapi saya memiliki beberapa pendapat mengenai hal ini.


Sebenarnya pria dan wanita yang berwajah Indo telah mampir di TV Indonesia sejak hampir 20 tahun yang lalu. Tapi jumlahnya masih sedikit. Hal ini menyebabkan orang-orang tidak terlalu “notice’ tentang hal ini. dari beberapa artis yang saya ketahui berwajah Indo atau memiliki keturunan bule, ada nilai plus dari mereka yang dapat dijual ke publik. Keren aja jika mengetahui bahwa seorang artis yang kita idolakan ternyata lahir di luar negeri atau memiliki keturunan bule.




Hal ini mulai mengganggu ketika mulai beberapa tahun yang lalu, mulai menjamur berbagai manusia-manusia baru di televisi yang berparas Indo. Apakah mereka lebih baik daripada orang yang berparas Indonesia asli? Malahan mereka yang berparas Indo cenderung mendapatkan perhatian publik lebih. Ada-ada saja hal menarik yang dapat oleh infotainment. Salah satu hal menarik adalah ketika Cinta Laura masuk ke televisi Indonesia. wajah cantik dan omongan yang rada kebule-bulean menjadikan dia artis yang cepat terkenal berkat fenomena “ sudah hujan, becek, ojek”.


Publik di Indonesia lebih diracuni lagi dengan berbagai hal yang berbau luar negeri dengan adanya variety show yang menampilkan bule sebagai hostnya. Yang saya takutkan adalah hal itu begitu mempengaruhi orang yang belum bisa menyaring tayangan televisi dengan baik. Mereka akan menjadikan itu sebagai patokan tentang berbagai hal misalnya dalam bidang kecantikan. “Harus putih, langsing, rambut panjang untuk menjadi cantik”, sebenarnya itu bukanlah patokan sama sekali. Sangat disayangkan untuk mengetahui banyak sekali orang yang menjadikan media televisi sebagai patokan.



Jadi saya hanya berharap pada pihak pertelevisian di Indonesia untuk lebih memperhatikan hal-hal seperti ini. saya mengakui jika pihak TV memakai orang-orang tersebut karena tampangnya lebih menjual, tapi tolong jangan memanfaatkannya secara berlebihan dan menjadikan efek yang jelek ke masyarakat.
Dan ini hanyalah sekedar pendapat, jadi mohon maaf jika ada salah kata.

1 komentar:

  1. good post :) bisa nyambung sama materi hari ini, nih. Ttg hollywod sbg barometer film & budaya dunia ;)

    BalasHapus